#1MugBeras

Peduli Rokatenda

Rabu, 09 Mei 2018

please, jangan komentar macem-macem! - catatan kecil



bagaimana cara menghentikan diri kita untuk tidak berkomentar jahat di social media tanpa merasa bahwa kita harus? kenapa kita harus berkomentar?
saya belajar bahwa berkomentar di social media dapat membuat saya terlihat sangat baik dalam bersosial. tapi juga kadang, bisa menurunkan integritas saya sebagai seseorang yang aktif bersocial media.

ada beberapa hal yang saya pelajari dari twitter dan beberapa selebtwit yang saya follow, most of them are feminist but who cares? 
jadi ada beberapa komentar yang enggan direspon balik oleh yang punya postingan. karena sangat menganggu bagaimana kalau itu menghina dirinya atau pilihannya dalam mengunggah sesuatu di social media. untuk saya. yaah.. tau diri sih. kalau saya ngga mau dikomen begitu. saya menahan diri untuk tidak berbasa - basi soal apapun yang ganjil saya lihat di media sosial.

soal bagaimana kita membahas bentuk tubuh, warna kulit, hair do, entah orang itu ngerokok atau minum - minum, berpakaian tak pantas, atau apa yang dia lakukan dan di post di media sosial.
ambil contoh saya. 






photo ini saya ambil tahun lalu, akhir september dan di post pertengahan oktober. 
dan dari photo ini, beberapa kawan saya mulai berkomentar soal make up saya, gaya pakaian saya yang mulai berubah dan bagaimana cara saya bergaya. dan untuk itu, saya merasa tersanjung karna dipuja. kenapa tidak, toh itu adalah tujuan utama dari kita upload foto di media sosial kan?
tapi, kadang. komentar yang datang bernada berbeda. penuh dengan pertanyaan dan anjuran untuk saya memperbaiki ini dan itu.
mungkin tidak akan kamu lihat di laman komen, tapi ada di DM Instagram, Twitter dan Inbox Facebook.
menyarankan saya untuk sebaiknya tidak aneh - aneh dalam bergaya, tolong manner dalam menulis caption dan mulai membahas masa lalu saya sebagai cewek yang menurut saya sendiri jauh dari cantik. tapi karna satu dan lain hal saya tetap merasa percaya diri.

seringkali, komentar tentang apa yang saya posting datang dari keluarga dan kerabat dekat yang jauh atau mungkin sudah bertahun - tahun tidak ngobrol bareng atau sekedar nanya apa kabar. yap. komentar dari orang - orang seperti itu yang sering datang untuk kita pengguna media sosial yang tidak terlalu terkenal - terkenal amat.
tetangga saya akan senang, mengomentari foto saya ketika hang out di bar bersama bar megang botol bir dengan baju yang memang gayanya menunjukan lekuk tubuh. oh come on, kita semua punya tetangga yang seperti itu.
tapi, tidak ada satu setan dua binatang yang bisa membayangkan bagaimana perasaan dari orang yang menggunggah foto itu. saya.
bagaimana bisa, kamu menilai segala sesuatu dari hanya sebuah foto atau video. segala macam narasi dan skenario akan ada di dalam kepala tetangga yang terbuat dari kelapa yang busuk dan kosong. 
untuk tidak mengurangi rasa hormat, kadang saya hanya bisa mengelus dada dan mulai unfriend atau unfollow orang - orang tersebut seminggu atau dua minggu setelah komentar yang dia kasih. ya, biar kesannya marahnya ngga langsung saat itu juga.

dan,
lucunya. ada saja akun - akun yang saya sedikit explore di twitter ngetwit kalau
" semua basa - basi yang katanya basi itu dilarang. trus kita nanti ngomong ke kawan sendiri. langit cerah ya? maunya kaum SJW sih gitu" 

Umm. Excuse me.
kalau kamu follow dia di media sosial orang tersebut dan sering likey - likey ngapain mesti basa - basi.
pleaselah tinggal bilang.

" i saw your post about the trip to bali that you took a few weeks ago. how was that?" atau,
" dude, you were extremly busy lately. do you mind i treat you a cup of americano?"
and so it goes,
sejauh ini, kopi atau beer bisa ngebuat orang jadi ngga culas. mereka setidaknya mau berbasa - basi tidak basi yang mungkin akan menambah pengalaman dan pengetahuan.
dan saya tidak akan menyia- nyiakan kesempatan untuk menemukan teman baru dan guru baru di setiap pembicaraan yang dimulai dari seseorang yang bilang mereka memperhatikan saya di media sosial. *smiley face*

dan beberapa orang juga akan nyeletuk dengan sangat santainya.
" Ahh, banyak juga orang nanya kenapa bukan karena mereka peduli. tapi itu karena mereka kepo. saya punya beberapa kawan yang demikian. yang nanya kabar karna melihat postingan saya dan mulai kepo. "
well, bukan urusan saya sih. karna mungkin ini hanya saya sendiri yang menyukai bagaimana perhatian dari orang - orang sekitar atau followers. * okay, semua orang tau saya seperti itu.*
kamu bisa menerapkan hal itu juga, tapi kalau nyatanya kamu adalah korban ke-introvert-an yang kamu buat sendiri. ya sudah yaaa... bye.

but seriously, kalau saya punya teman - teman seperti itu, yang benar - benar kepo dan tidak pernah men-support saya dengan apapun yang saya lakukan. saya langsung CUT!

Kejam? ya. kejamnya cuma sampai di tahap kalau ketemu dan mereka menunjukkan ke-kepo-an mereka yang sangat membuat saya tidak nyaman. saya akan meyakini mereka dan saya sendiri kalau saya tidak butuh mereka lagi dengan berjanji bahwa mereka hanya bertemu dengan saya di media sosial. tidak di dunia nyata.
makin sakit hati sayyy.. kalau kamu ketemu orang kayak gitu ngga hanya di dunia nyata dan juga di media sosial. kalau kamu anak twitter. kamu hanya perlu mute topik yang sering dibawakan oleh si teman kepo ini. dia ngga bakal tahu sayyy.. kamu pasti lega juga kan kalau dia ngga kepo - kepo soal kamu meski kamu masih berteman sama dia.

jadi, ada beberapa saran untuk jempol dan otak kita bisa diajarkan sejalan. berkomentar di media sosial itu harus melewati beberapa syarat, yaitu :
1. untuk kamu yang sering mengomentari postingan orang lain tanpa berpikir bahwa itu menyakitinya. tolong mundur sejenak dan bayangkan bagaimana perasaan orang tersebut dan bagaimana palsunya tertawa yang dia buat setiap kali membalas komentar yang kamu kasih di media sosial agar terkesan sopan dan tidak balik menyinggung kamu dengan membahas semua isi galeri Instagram kamu yang hanya berisi selfie sebesar layar hapenya.

2. bayangkan bagaimana rasanya juga mengomentari postingan orang lain dengan ayat - ayat suci serta contoh yang sudah jelas jauh dari inspirasi orang tersebut.
pikirkan bagaimana dengan sangat enggan orang itu membaca komentar kamu yang jelas- jelas kamu ambil dari google translate atau postingan hoax di facebook yang kamu copas.  orang tersebut tidak akan percaya sedikitpun bilamana kamu hanya mengomentari lewat postingan fotonya. bagaimana dengan bertemu dan bicarakan agar nama baikmu dan dia tidak tercela hanya karna membalas komentar seseorang yang fanatik dengan atribut keagamaan tanpa mengenal agamanya sendiri?

3. apple to apple
saya mendapat sebuah pemikiran setelah saya berkomentar ( saya menganggapnya bercanda, Kopipagi merasakan hal yang berbeda) untuk siapapun yang membela klub bola favorit dan merasa bahwa klub bolanya superior. tolong sekali untuk berkomentar sesuai ranah dan waktu serta tujuan yang pas. jangan sampai kamu membaca postingan seseorang dari yang notabene penggemar klub bola A dan kamu adalah penggemar klub bola C. lalu, ternyata semalam si klub bola A kalah dari klub bola B. lantas kamu serta merta sebagai penggemar klub bola C menghina klub bola A. bodoh. diam saja. biar nanti kalau kamu ingin menyatakan unek - unek ketika klub bolamu bertanding dengan klub bola A. point of view boss. Apple to Apple. jangan jadi host atau komentator acara bola yang serta merta mengomentari semua orang di media sosial. kamu tidak akan senetral mereka yang dibayar.

4. Stop komentar ' Kamu Lebih Cantik'
for me as a woman, i found it really disgusting.
you came to someone post and they were posted a selfie or OOTD lets said.
its okay to said " MBAKNYA CANTIK BANGET. YAWLA AKU IRI."
atau " I WANTED SOME OF THAT CONFIDENCE.". done. thats all. leave it there.

and please if that person commented back and said like,

" MAKASIH YANG LEBIH CANTIK" atau,
 " AKU HANYA REMAHAN RENGGINANG. KAMU JUGA LEBIH CANTIK". 

kamu harus 'LIKE KOMENTAR' itu dan jangan membalasnya lagi.
akan terjadi balas - balasan komentar pujian yang terdengar sangat palsu dan kamu tidak ingin mengetik #HAHAHA lagi dengan muka datar kan? ucapan terima kasih atas pujian yang diberikan oleh yang empunya postingan cukup dengan 'LIKE KOMENTAR'-nya. selesai.

5. tolong,
ya. tolong sekali untuk berpura - pura tidak tahu apa itu rokok atau botol minuman apa yang sedang ada di sudut meja, sisi dari tubuhnya yang mana telah di edit atau di operasi habis - habisan.
tolong sekali untuk tidak merasakan diri sebagai yang paling benar diatas postingan yang seharusnya di keluarkan dan tidak pantas diposting.
hal yang tidak pantas diposting itu menurut saya cuma ada 5 : Puting Susu, Vagina, A dick, Sexual Abuse dan Gore. 
sesuai dengan siapa yang kamu follow dan siapa yang follow kamu. kadang ingin sekali minta tolong ke pembuat aplikasi dan mengubah settingan umur berapa seseorang yang boleh follow saya, tetapi semakin kesini. entah muda atau tua. mereka tidak bisa menahan untuk berkomentar apapun yang mereka lihat dan menghakimi bahwa kita tidak baik sekali dengan hanya mengisap rokok. * i have been there guys,*

jadi, dimohon sekali untuk berpura - pura tidak melihat apapun. dan berkomentarlah sesuai caption. kadang. ada yang lebih baik dari sebuah postingan. caption di baliknya.




 This picture taken by sweet and  lovely sister of mine. in our bedroom. :)
Prilly Paula Mawar. if you followed me in Twitter, you might alreasy saw me tweeting about her all the time. and this is her.



isnt she pretty people?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar