#1MugBeras

Peduli Rokatenda

Senin, 30 April 2018

How to deal with an old scars - catatan kecil



beberapa malam belakangan, mimpi saya untuk balik lagi ke Bali lebih kencang dari awal - awal heimweh saya. apa yang menjadi penyebabnya adalah rasa canggung untuk berkenalan dan lama berbasa - basi dengan orang sekitar.
saya suka berbicara. tentu.
siapa yang tidak suka bicara. saya membicarakan apa saja yang ada di otak saya. unek - unek saya akan saya bagikan baik - baik di Puisi saya yang saya tampilkan di Facebook atau Instagram. ya saya se extrovert itu. tapi, saya canggung.
mengulang cerita yang sama setiap hari, tentang keinginan untuk tinggal dan menetap dengan orang - orang yang diusahakan setengah mati untuk mengerti siapa saya ddan bagaimana saya bekerja keras untuk juga menikmati udara yang sama dengan mereka. egois. betul. saya juga egois dan serakah sekali.
tapi banyak yang bilang mereka tidak tahu kalai saya se-egois itu. saya yang tahu sendiri. dan saya enggan berbagi. disakiti dan merasa sendiri. saya telan bulat - bulat sendiri.

alasan utama lain untuk pulang kebali adalah,
mengalami luka lama yang sama. yang saya tahu akhirnya bagaimana.
yang dengan angkuhnya saya tidak peduli, dan terus maju saja. pasang dada kanan kiri.
luka lama yang saya alami adalah, saya akan terus - terus mengejar kenikmatan duniawi.
yang sudah jelas tidak bisa dihindari karna kenikmatanya tidak manusiawi.

saya suka bilang sama diri sendiri.
" hey, cik. cowok ini manggil kamu kalau ada maunya loh." atau,
" Cik, tuh. dia ngasih apapun sama kamu itu hanya karna kamu itu murahan. gampangan."

yeah. benar sekali.
saya gampangan, saya murahan. saya semudah itu untuk dimengerti,
bawakan saja buku, file film terbaru, dan ngebeer bareng. atau pegang aja tangan saya sepanjang jalan di pantai dengan pemandangan matahari senja sambil megang Iced Hazelnut Latte.
bagaimana bisa saya tidak suka dengan itu semua? ya. saya segampang itu. dan tidak ada yang bisa mengontrol saya untuk berhenti dan melupakan bahwa itu adalah trik pria picik yang picisan dan sangat - sangat memuakkan.


ada beberapa cara untuk benar - benar menghadapi luka lama.

1. bersihkan lukanya.
luka lama kadang suka bawa nanah sendiri, kalau lukanya di kaki, sakitnya di selangkangan. kalau lukanya di tangan, sakitnya di ketiak, kalau lukanya di hati. sakitnya di kepala, dompet dan ketika ketemu keluarga besar, lebih sakit lagi karna selalu ditanya- tanya.
ajak yang buat luka ketemuan, kenapa saya bilang 'yang buat' ? karena jaman now, banyak orang yang suka bikin sakit tanpa status.
saya, contoh konkrit. bangun, tidur, ngeue, makan bareng, ngabisin duit anak orang, nunggu delay pesawat berjam - jam, berlayar dengan AWU berhari - hari. kami cuma sebatas, 'guru murid' dengan arti bukan sesuai harafiah.
temui dia, dan minta tolong selesaikan ketidakpastian ini, kalau pasti. ayo. saya akan langsung buka baju dan bercanda dengannya sampai subuh. kalau tidak. undur diri. mari. minta dia renungi semua, dan cari wanita cantik lainnnya yang bisa jadi siapapun yang dia mau, tanpa ganggu saya dan hal sakral yang bernama waktu.  kita juga berharga, bukan hanya tubuh dan waktu kita. tapi apa yang kita punya satu - satunya. harga diri kita.

2. jangan lupa pakai obat keras.
bagaimana kita mengartikan obat keras ini dengan dunia nyata? ada dua. jadi sibuk gila. atau gila beneran.
mungkin ini klise, tapi bunuh waktumu dengan sibuk tertawa, sibuk nyinyir, sibuk nanam jagung di kebun kita. bunuh apa saja yang bisa kita bunuh. kalau saya, saya akan datang ke sudut kamar saya, buka laptop, nulis blog, liat memes, dan mulai membunuh apa saja yang bisa saya bunuh.
kegilaan yang kita ciptakan adalah alternative dari kesulitan kita merangkak dari luka lama ini.
mau mencoba gila beneran? quiting your job, atau paling banter cuti sebulan, minta izin ibu bapakmu untuk keluar dari rumah sebentar, jalan - jalan. potong rambut, mendaki gunung.
dalam kasus saya. tidak ada orang yang tau siapa dia. jadi orang - orang tidak dengan mudah nyinyir siapa dia.
toh, saya hanya terlihat lebih gila sedikit daripada biasanya.
kalau kamu ingin jadi anak baik, atau baru saja hijrah... solusi di atas adalah solusi untuk kamu.

untuk kamu, jalang kecil yang saya tahu pasti, teman - teman perempuan saya yang selalu saya DM tengah malam sedang tersenyum - senyum ini. saya cuma ingin mengingatkan.
kita sudah mati luar dan dalam, tidak ada yang benar - benar berarti di dunia ini selain, malaikat kecil kalian yang saya belum kenal dan ingin sekali saya ajak jabat tangan dan berkenalan dan main ke dufan bareng.
kita sudah 'gila' dalam arti harafiah, untuk masyarakat dan sosial hidup kita.
bukan mengaminkan tapi bagaimana kalau kita bersikap lebih tidak acuh lagi dengan adanya luka ini.
carikan obat merah (red : cowokk baru ) atau alkohol sekalian, make everything double shot!
alkohol adalah teman baik untuk orang yang patah hati, bangkrut, tersakiti dan gila.
obat keras ini, paling mujarab. jangan setuju. ini sudah pasti diamini oleh semua orang.

3. Balut Luka dengan Perban dan Plester berkualitas.
kenapa dengan yang berkualitas?  karena, jawabannya adalah jika kamu beli plester dengan harga 500-an.  kamu akan mengalami kemalangan luar biasa. Nanar akan terus ada disana, dan plester itu tidak akan sempurna menutupi. dan kamu akan terus membeli plester 500an itu untuk terus menutupi luka, yang tidak akan pernah sembuh, karna terus saja kamu manjakan.
dengan adanya perban dan plester yang berkualitas. luka itu akan ditutupi dengan baiknya, kering dengan sendirinya, dan terobati oleh sel -sel darah putih tanpa harus berusaha lebih.
Perban dan Plester disini adalah sahabat dan kamu sendiri,
perban yang berkualitas, adalah sahabat yang baik. yang mendengarkan. yang mencari solusi, yang menemani kamu minum beer sampai subuh hari, dan mencintai senang dan galaumu.
tidak ada yang spesifik lebih lanjut dari sahabat yang baik. dari mereka yang tidak pernah melukai kamu dan mejudge habis pilihanmu.
dan plester yang berkualitas adalah kamu sendiri, dimana kamu memahami. bahwa alasan kamu disakiti sekarang adalah alasan kamu bahagia nanti, alasan kamu menangis sekarang adalah tertawa di kemudian hari. kalau kamu terus menenggelamkan semua perasaan dan kenangan kamu dan semua luka yang kamu bagi bersama si pemberi luka.
ketika kamu punya Perban dan Plester yang berkualitas, niscaya kamu telah 50% melewati kesakitan dan luka yang kamu punya.

4. Cek secara berkala. datangi dokter yang bisa kamu ajak kerja sama.
Dokter disini adalah korban dari keinginan kita untuk terus bersama si pembuka luka.
dokter dalam kiasan ini adalah pria - pria malang yang kita ajak sebagai pelarian.
ada beberapa kasus yang mungkin bisa membuat kita sadar. kalau kita bisa melupakan yang lama dengan yang baru bisa membuat kita yang sedang susah -susahnya move on untuk bisa melupakan rasa sakit yang kita punya.
pria - pria malang ini adalah pria yang beruntung. yang bisa mendapatkan dengan mudah perempuan - perempuan lemah yang sedang berusaha kuat untuk berdiri tegak ketika move on adalah keberuntungan.
dokter akan memberi dosis yang pas untuk kita, atau berlebihan sekalipun tak masalah, untuk kita. selama itu menyembuhkan dan akan kita terima.

5. Nikmati Luka
untuk yang satu ini, adalah cara lama saya.
cara lama yang selalu berhasil. saya menikmati Luka yang diberikan oleh si Pemberi luka sebagai hadiah yang diberikan secara berkala dan menyenangkan sekali untuk dikenang. selama 5tahun kebelakang, saya punya satu kasus luar biasa. luka yang diberikan tidak berbentuk nanah, lecet atau berdarah sama sekali. Luka ini adalah memar yang ada di tengkuk leher, di daerah dada, selangkangan, tulang belakang, jari jemari, pelipis, belakang telinga, luka yang dinikmati dan tidak serta merta membuat saya tidak bisa berdiri dan kesakitan.
luka ini adalah pengalaman yang bisa membuat seorang Christy bisa belajar, setiap kenikmatan. ada rasa sakit yang melekat erat layaknya salonpas.
jadi, bagaimana mau menikmati lukanya atau mengikuti cara saya yang lain untuk menghadapi luka?


salah satu hal yang membuat saya merugi adalah luka dan kesenangan saya adalah kontradiksi.
ketika saya menikmati semua luka, menangis bahagia diatasnya, merindu gila hingga patah tulang kering saya. setiap kenangan yang diberi oleh sang pemberi luka bisa dijadikan ilmu untuk menghadapi pria - pria malang lainnya. untuk saya. sang pemberi luka adalah guru sekaligus musuh.

Picture taken by : Kopipagi
Location : @KutaBeach - Bali



Tidak ada komentar:

Posting Komentar