Aku terbangun lagi, dalam kepalaku meminta maaf karna aku tidak bisa dengan lega mengikhlaskan kamu.
Berpikir kamu tidak punya hati, padahal semuanya kamu bagi kepada setiap satu kepala yang kamu cintai, kamu anggap sanak famili.
Aku terbangun menangis anak lelaki muda kehilangan sosok pahlawan kesukaannya.
Kamu bisa jadi Ayah, kamu bisa jadi sahabat-nya.
Kamu bisa jadi siapa saja.
Aku mencintaimu 3000 kali,
Sepanjang tahun setelah kamu membaca ini,
Aku mati berkali-kali mengingat seharusnya cerita bisa jadi lebih baik kalau bukan kamu yang pergi.
Sudah cukup aku sepertinya memaksakan diri.
Apa disebut anxiety? Tubuhku jadi dingin karna aku tidak punya pegangan. Tidak ada sumber tenaga untuk mendatangkan kehangatan.
Jangan peluk aku,
Meski alasannya hanya untuk membuka pintu membiarkan kuambil langkah dan menjadi dewasa.
Jentikan jari dan bukan hanya rasa khawatir yang pergi.
Tapi juga setengah napas, aku tidak bisa berdiri.
Maafkan aku membuatmu marah karna aku tidak seharusnya khawatir tentang kiamat karna aku terus memikirkan yang tidak pasti.
Tapi, aku akan terus minta maaf dan memohon kamu kembali.
Bahkan,
Ketika nanti ada cuplikan menceritakan deritamu.
Teriakan padaku.
"was auch immer notwendig ist".
Dan aku tidak bisa lagi bersama. Ini saatnya aku pergi dari rumah.