#1MugBeras

Peduli Rokatenda

Senin, 25 April 2016

Teruntuk Mantan #PuisiTengahHari


Dia yang matanya coklat  Yang berlari bukan hanya di pikiran juga di rongga dadaku yang kecil.
terlalu besar gaun putih yang ia bangun dari Bulan sempurna yang tenggelam di pantai sanaaur akhir bulan Febuari.

Teruntuk Mantan yang namanya penuh dengan kesenangan.
banyak doa yang tergabung diantara.
Teruntuk Mantan.
yang mengambil dengan bukan hanya serakah, tapi juga ingin semuanya.
dia menarikmu selama 10 hari berturut- turut dalam kesenangan semu.
dihantarkan menemui Inang dalam sangkarnya.
menciumi selangkanganku tanpa ragu.
dan menatapku seperti ingin melahapku utuh.

Mantan,
yang ternyata cepat bosan dengan drama yang aku sajikan diatas tempat tidurnya.
lebih memilih berselancar sampai subuh.
menemui orang baru.
terpaku dalam layar beku.
tikus kecil dan pespi biru jadi teman menghantar debu.

Mantan,
teruntuk yang nelangsa karna Singa dalam lubuknya telah mati meninggalkan masalah - masalah baru.
masalah - masalah yang enggan dia selesaikan. karna menurutnya itu bukan bagiannya.
bukan masalahnya.

Untuk kamu,
yang aku gigit dengan rakus dengan perhatianku.
menatap secangkir kopi dingin dengan malas.
karna dalam teorimu, kopi adalah panas.
melepuh. membakar lidahmu.

Untuk kamu,
yang bersenandung dibalik ketiak Inangmu.
berlutut diantara paha - paha dewa dan dewimu.
merasa perlu,
kamu tidak membalas pesanku.


Teruntuk kamu,
yang menunjukan padaku bahwa Dua Pelangi di langit Bali bukanlah hal baru.
untuk kamu yang punya banyak janji.
makan itu sampai kamu kenyang sendiri.

Teruntuk kamu,
yang wanginya sama seperti aku.
Mantan adalah masa lalu.
yang kamu katakan semua palsu.
cinta adalah semu.
jika mati, bisa dibaharui lagi.

Teruntuk kamu,
ada kilatan -kilatan bola api besar di Malam Rindu tidak ada lampu.
kamu bercerita, bahwa yang seperti aku baru bagimu.
menghilang secara kasar.
mengatakan semuanya sama.
semuanya biasa saja.

ada yang bisa aku tarik dari semua ini.
adalah baik berkenalan dengan orang baru,
menyukai, mencintai, jadikan mereka dekat.
peluk mereka erat, dan hilang rasamu.
lupakan mereka. lupakan ceritanya.
dan pergi mengarungi samudera dengan alasan menghasilkan dolar -dolar untuk beli mainan baru.

teruntuk kamu,
aku tidak mengencani pecundang. yang selalu aku bayar  dari piring santap siang.
aku lupa rasanya menciumi pengecut yang suka berkelut seperti belut.
jika aku pelacurmu, terima kasih telah membayarku dengan ilmu.
bahwa orang baru adalah tetap orang baru.
jika tidak sedikitpun kamu ijinkan membaca matamu.
sekali lagi,
Teruntuk Mantan.
abadi kamu bersama kenangan. bukan lagi untuk dikenang. tapi untuk dilupakan.



#SalamSingleCuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar