aku pernah bercanda tentang sesuatu yang tidak ingin kulepas.
tapi secara sadar, aku merelakannya pergi.
pergi sejauh dia bisa, atau sejauh aku tidak bisa.
petualang seperti aku menanti- nantikan rumah bagi seorang. bukan dua orang,
meski dalam kepalaku, siapa saja boleh masuk.
kupersilakan maju.
kusediakan keset untuk membersihkan alas kakimu dari perjalanan jauh bersama orang lain,
yang meninggalkan luka.
marilah masuk kedalam hatiku, akan kuobati rasa sedihmu.
dan setelah kamu senang, jangan lupa untuk bilang terima kasih.
dan kusembunyikan alas kakimu di gudang belakang,
yang kuncinya kutelan di malam pertama kamu menginap.
berbulan - bulan lalu, selama ini.
agar kamu lupa. siapa yang mengijinkan kamu masuk, karna ini sudah terasa seperti rumah.
tugasku sudah selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar