Halooo..
sudah lama sekali saya tidak kembali?
hampir sebulan tidak post, karna saya sedang memikirkan ide yang pantas untuk dibawa ke sebuah notes, kebanyakan dari saya akan bahas puisi di facebook notes,
tapi. ya itu adalah puisi.
does it count?
saya kali ini mau bahas soal ' Putus lewat Chat.'
jangan tanya soal apa saya pernah putus lewat chat, menjadi seseorang yang sudah jadi Master of Long Distance Relationship, putus lewat chat adalah hal yang wajar.
agak kurang ajar memang, tapi saya ingin membahas kenapa ini bisa jadi alasan kenapa kamu tidak bisa menemukan cara yang baik untuk belajar lebih soal berhubungan dengan lawan jenis. belajar menjadi dewasa dan mengerti tentang melanjutkan hidup.
saya akan menceritakan kisah saya dulu sebagai contoh,
di awal tahun 2017,
saya mengencani seorang cowok keturunan BaliXIndo, This Guy.
saya mendapati ketika jarak dan hubungan yang kami jalani sama sekali tidak baik, dan kami sama sekali tidak punya alasan untuk melanjutkan hubungan kami karna alasan yang dipakai This Guy untuk tidak mempertahankan hubungan kami sangat klise. kami berdua ketemu sebulan sekali, minum coffee, ciuman di sudut coffee shop dimana saja kami bertemu.
dan saya menemukan tidak adanya kedewasaan dalam hubungan kami, dan saya mengambil langkah untuk berbicara duluan sebelum kami benar- benar hilang ditelan kenyataan kami pernah lost contact dengan alasan yang sama. yaitu orang - orang di sekitar dia yang sangat komsutif terhadap This Guy.
This guy yang selalu mengatakan bahwa dia tidak bisa menemui saya karena adanya ajakan oleh keluarga dan teman - temannya.
if you find that i was hard with him, im not at all.
kalau kamu dan kebutuhan sosial kamu meminta waktu kamu untuk bergabung sama mereka, tidak pernah sekalipun saya menolak. karna saya sendiri adalah orang yang gila dengan kebutuhan sosial.
pagi benar, atau sore saya lupa.
saya mengutarakan lewat Whatsapp bagaimana rasa tidak nyaman yang saya dapatkan dari hubungan yang kami jalin hampir setengah tahun dan tidak bisa dimengerti sama sekali oleh teman - teman dan saya sendiri.
This Guy dengan baik sekali menyambut percakapan kami, dan menyatakan kesamaan dari apa yang dia pikirkan soal hubungan kami yang tidak begitu baik. dan bagaimana dia mengetik begitu cepat dan tegas dalam kata- katanya. meminta maaf dan berulang kali memuji saya sebagai perempuan yang baik dan pantas mendapatkan yang lebih baik.
kalau saja itu dalam keadaan tatap muka, saya yakin saya sudah gemetaran dan ingin sekali menampar dan tonjok jakun dia. tapi, karna kami putus lewat chat. dia meninggalkan saya lewat dua centang biru. dan saya merasa, ada beberapa orang di dunia ini yang memang tidak bisa kita ajak bertemu langsung karena memang mereka bukannya tidak berani untuk mengutarakan pemikiran mereka. tapi karena tekanan dari memori yang hadir ketika melihat pasangan dan wajah kita bisa membuat kita kembali jatuh dan mengulang kesalahan yang sama.
untuk saya, putus lewat Chat adalah biasa,
bagaimana dengan orang lain? mereka putus secara tatap muka.
dan mengatakan bahwa mereka perlu ketemu, menyatakan perasaan dan unek - unek mereka kepada pasangan sebagai bentuk dari penjelasan kenapa memutuskan hubungan adalah salah satu tindakan penting untuk melanjutkan hidup mereka dengan atau tanpa pasangan mereka ini.
beberapa orang yang saya ajukan polling, menjawab bahwa penjelasan adalah salah satu faktor dimana mereka bisa move on dan membuat hidup mereka tidak tergantung dengan bayang - bayang bahwa hubungan mereka yang lama bisa membaik dengan adanya chat balikan dari mantan.
mengenai kesempatan kalau bisa putus, dan jadian lewat chat kenapa balikan sama mantan tidak bisa lewat chat?
oh dear, what a naive thoughts.
silahkan kamu bisa berandai - andai entah bagaimana caranya kembali.
tapi membuat dirimu menjalani kesepakatan lewat sesuatu seperti cinta lewat texting. tidak bisa diberi pertanggung jawaban untuk meminta diwujud nyatakan.
dan saya, semenjak pengalaman menyakitkan mendapatkan cinta lewat chat. saya tidak membuka diri saya sama sekali lewat kesempatan dari laki - laki manapun untuk mendekati saya meski itu cuma text.
pemikiran rapuh dan tidak bisa kuat batin ini membuat saya mempunyai pemikiran seperti ini.
bagaimana dengan kamu.
apakah kamu ingin tetap menjalani sebuah hubungan yang dimulai dari baik - baik bertemu dan berakhir di Chat? karna kesempatan seperti itu bukanlah hubungan yang baik sama sekali. tidak sama sekali.
sekian.
Lil Notes :
Beberapa hari kebelakang, saya menyempatkan diri untuk berlibur di Maurole.
salah satu daerah yang berada di Pantai Utara pulau Flores.
minum kopi nikmat, makan garam manis.
dan bercinta dengan memori yang terbatas.
foto ini diambil dari Kaka Romo Paroki Santa Crux Maurole.
R.D Josal Baleng sebagai Guide dan Tuan Rumah selama saya berada di Maurole.
Terima kasih Kaka Romo untuk cerita panjang yang tidak pernah habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar