Bagaimana caranya menaklukan kamu tanpa ketahuan taktik dan strategiku.
Bagaimana caranya untuk bisa duduk diam dan jalan - jalan? tanpa silang kaki dan kamu ada disana,
ada kamu menciumi kakiku dan bilang kalau semua baik - baik saja.
aku bisa saja mengharapkan orang lain untuk tidak berharap apa - apa tentang yang ada dalam pikiran mereka tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
dan sebagaimana aku berpikir dan meminta untuk kamu diam dan hanya menyentuhku dalam suaara - suara yang aku mengerti sendiri.
kesombonganku ini menelanku.
dan aku suka setiap titik yang mennampar wajahku. meski itu aku sebut dosa sekalipun.
akan kugantungkan yang seharusnya aku gantung dari sejak lama.
harapan, cita -cita dan mimpi yang sebenarnya bisa kita santap bersama sebagaimana sebutannya dalam menu di makan kita hari ini.
padahal subuh saja belum datang, aku sudah memikirkan malam lainnya untuk dihabiskan bersamamu.
lewat segala narasii - narasi dan wacana tentang pernikahan di depan Altar dan Tuhan Yesus sendiri.
Aku menantikan orang - orang mulai berkomentar lagi. ahh,
bagian favoritku. Drama, Penonton dan Reaksi.
pundi - pundi uang akan aku genggam sendiri. akan aku jadikan apa yang aku inginkan. tanpa mendengarkan siapapun berseru satu dua tiga.
Dengarkan aku.
jika masih saja, setelah ratusan malam kamu melihat aku menangis dalam sedihku.
dan kamu memaksa aku mengerti bahwa hidup baik, Tuhan baik, Saudara - saudariku baik.
aku ingin sekali menyebutkan bahwa semenjak satu tali putus. aku ingin putus bersamanya juga.
aku ingin duduk dalam tantangannya juga. duduk di kursi yang tersiksa. sebutannya tersangka.
dalam fakta korban adanya.
Tidakkah semua orang egois adanya.
lakukan semua hal yang kamu bisa.
aku mendapatkan kekuatanku dari sebuah pengertian bahwa,
tidak ada yang bisa mengalahkan pengetahuan dan perasaan tentang keinginan untuk hidup berlangsung setiap hari tanpa menjadi gila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar